Multitasking Petani Kebun Bunga Gemitir

by - Desember 27, 2017


“Kasih Ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa..” 💕
Pernah dengar? Nyasar kami kali ini benar-benar menemukan makna dari lagu tersebut. 

Sebelumnya kami tidak ada rencana untuk mampir kesini. Tak terasa kami menempuh perjalanan selama 1 jam 12 menit atau berjarak 47 km dari Kota Denpasar. Warna mencolok yang dipancarkan oleh Bunga Gemitir diantara kabut tipis langit Bedugul memikat kami untuk mampir kesana. Pesonanya buat kami tanpa berpikir panjang untuk langsung mencari jalan menuju lokasi. Tak butuh waktu lama kami menelusuri jalan menurun sedikit curam awalnya. Awalnya. Semakin jauh menurun, kami disambut oleh tikungan tajam dan jalanan curam sangat yang litdjin. Kiri kanan kami banyak terdapat berbagai macam tumbuhan hijau yang menyegarkan mata. Bagi pemula tidak disarankan untuk mengendarai motor atau mengemudi mobil di jalan ini. Serem. Kalian tak akan kuat. 💨

Setelah mengendarai motor supaya baik jalannya, kami sampai. OK. Kami diam sejenak, membisu. Pandangan kami tertuju ke perkebunan Bunga Gemitir yang menawan dengan latar belakang bukit. 😍😍




Balik lagi ke makna lagu yang sempat kami bahas sebelumnya. Kami datang disaat yang tepat! Para petani sedang memanen hasil kebun mereka. Salah satu petani yang menarik perhatian kami adalah seorang Ibu sedang menggendong anaknya sambil memetik Bunga Gemitir. Serentak kami salut kepada Ibu tersebut. Ia menunjukkan kasih sayang kepada sang anak. Sambil melakukan tugasnya, sang ibu memastikan bahwa anaknya baik-baik saja. Semampunya. Selagi bisa. Seketika kami rindu rumah masing-masing. 😕




Bunga Gemitir yang sudah dipetik dikumpulkan ke dalam suatu keranjang cukup besar lalu di bawa ke bangunan kecil dekat perkebunan. Mungkin ini yang dinamakan The Power Of Emak-emak. Kami terkedjoet saat melihat Ibu petani tersebut mengangat keranjang hasil panen sambil menggendong anaknya. 😱😱




Hal yang lebih menginspirasi lagi ketika kami melihat anak-anak ibu tersebut turut membantu ibunya dalam mengumpulkan hasil panen kebun Bunga Gemitir. DUH SALUT BANGET! Semoga mereka menjadi pemberantas generasi micin nantinya. 💪💣




Sejauh apapun kaki melangkah, kami harus pulang. Perjalanan hari ini mengajarkan kami apa artinya kesempurnaan cinta seorang Ibu. Serta pemandangan yang disuguhkan alam memang tak pernah mengecewakan. Tidak pernah. Jadi buat kalian yang lelah dikecewakan. Mending kesini. Lah. 😶😶😶

Last, kemanapun kalian pergi, yuukk jaga kebersihan lingkungan dan kelestarian alam. Agar kelak masih bisa dinikmati pada masa tua dan generasi yang akan datang. 🙌🙌



Lokasi: Desa Batunya, Tabanan, Bali

You May Also Like

0 komentar

Travelling



Translate